Pukul 07.00 WIB tepat, anggota SATMABHARA beranjak dari mako menuju Sekolah Dasar Terbansari I. Pagi ini, Kamis (16/11) agenda SATMABHARA adalah memberikan penyuluhan lalu lintas ke sekolah tersebut. Bermula dari laporan salah satu anggota personil satuan pengamanan kampus ISTA yang kebetulan anaknya bersekolah di SD Terbansari ini bahwa banyak terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya yang berlokasi di depan SD itu. Maka timbullah insiatif dari SATMABHARA untuk melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi terkait. Tetapi seiring berjalannya waktu dan koordinasi yang terjadi antara anggota SATMABHARA dan pihak sekolahan, maka sepakat dilakukan sosialisasi lalu lintas pada tanggal 16-17 bulan ini.
Tujuan sosialisasi ini tidak lain untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengguna jalan dan siswa SD Terbansari yang seringkali menyeberang jalan. Oleh karena itu inti pada sosialisasi ini adalah mengajarkan pada siswa bagaimana menyeberang jalan dengan benar. Materi disampaikan dengan secara lisan dan siswa juga diajak untuk praktek dengan alat peraga zebra cross maupun praktek langsung di jalan raya. Selain itu sosialisasi ini juga sebagai kesempatan belajar bagi Ton 32 bagaimana caranya menjadi seorang penyuluh.
Teknis dari sosialisasi kali ini sungguh dipikirkan dengan matang mengingat ada 12 kelas di SD Terbansari ini. Satu hari pun dibagi menjadi dua sesi dengan jumlah tiga kelas per sesi penyuluhan. Total 6 penyuluh pun dibagi menjadi 3 tim untuk tiap-tiap kelas secara bergantian. Sehingga dalah satu hari enam kelas mendapatkan penyuluhan, jadi SATMABHARA membutuhkan dua hari untuk menyelesaikan sosialisasi ini.
Admin disini juga mendapat kesempatan menjadi pembicara dalam sosialisasi pagi tadi. Pengalaman yang sangat berbeda sepertinya kami rasakan bersama sebagai penyuluh yaitu menghadapi siswa sekolah dasar. Kesempatan menyuluh kali ini sungguh membuat tim penyuluh sedikit kewalahan menghadapi tingkah siswa sekolah dasar yang tidak terduga. Selain itu, tim juga baru pertama kali belajar manghadapi anak-anak, jadi seolah-olah langsung terjun dalam medan perang. Terbukti hari pertama kami lalui dengan susah payah karena kebanyakan anak-anak kelas satu ini masih susah diatur. Kemudian untuk kelas menengah seperti kelas 3-4 adalah peserta yang paling ideal menurut kami karena mereka sudah mulai bisa mengatur diri mereka masing-masing dan materi yang disampaikan memang pengetahuan baru bagi mereka. Namun sosialisasi ini kurang efektif untuk kelas 5-6 karena kebanyakan mereka sedikit banyak sudah mengetahui materi dan cenderung menjadi menyepelekan penyuluhan ini. Tetapi mungkin juga pembawaan dari penyuluh juga yang harus diperbaiki untuk masing-masing tingkatan kelas, selain itu materi juga tidak bisa disamaratakan untuk kelas 1 - 6, melainkan juga harus disesuaikan supaya tepat sasaran.
Namun terlepas dari segala hambatan dan kesulitan yang kami hadapi di lapangan, kepuasan batin telah kami rasakan bersama dan membuat SATMABHARA menjadi satu tim yang makin solid untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Lihat juga di galeri foto: klik disini.
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan pesan yang bersifat positif dan membangun, Terimakasih.