Suatu hari teman saya bertanya pada saya bagaimana supaya bisa menjadi dewasa. Setelah membaca pertanyaan yang dikirim dalam pesan singkat saya bengong, bingung juga. Karena jujur saya tidak tahu bagaimana caranya supaya bisa menjadi seorang yang dewasa. Namun tidak berhenti pada ketidak tahuan saya itu, saya langsung membuka searchengine GOOGLE untuk mencari apa arti dewasa itu sendiri. Kini setelah saya membaca-baca sedikit tentang artikel yang saya temukan, saya mencoba merangkumnya dan membahasnya menurut opini saya. Artinya saya juga membandingkannya dengan pengalaman saya tentang apa sih dewasa itu?
Dewasa menurut artinya saya bagi menjadi dua. Dewasa secara fisik dan psikis. Kita semua akan mengalami dewasa fisik secara alami dengan ditandai dengan masa pubertas.
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual.
Nah setelah melalui pubertas itulah manusia dikatakan dewasa fisiknya.
Namun beda kasus dengan dewasa psikis atau dewasa kejiwaannya. Ketika kita dapat melihat secara langsung bagaimana fisik kita menjadi matang dan berubah bentuk, seseorang yang sudah dewasa kejiwaannya hanya dapat dirasakan saja perubahan-perubahan dalam dirinya.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana kita menyadari kalau kita sudah dewasa?
Menurut saya, kedewasaan juga bertahap seperti pertumbuhan kita.
Mulai kita masih bayi, balita, anak-anak, remaja, kemudian akhirnya menjadi dewasa. Pertumbuhannya pun akan seperti itu. Tetapi karena pada masa-masa ketika kita masih menjadi seorang bayi, balita dan anak-anak; kedewasaan tidak begitu dituntut maka kita dan orang lain pun tidak akan mempermasalahkannya. Lain halnya ketika kita sudah menjadi remaja dan akan menuju suatu kedewasaan (dikarenakan fisik kita sudah kian matang) maka kedewasaan secara psikis kita akan dituntut. Karena sangat tidak enak dipandang saat tubuh kita sudah menjadi dewasa namun kedewasaan kita masih seperti saat remaja. Maka diharapkan perkembangan antara dewasa fisik dan psikis itu berkembang secara bersamaan.
Tetapi perlu digarisbawahi kalau kedewasaan seseorang itu tidak tergantung pada usianya.
Kedewasaan yang saya rasakan begitu unik. Saya sendiri tidak tahu kapan saya telah menjadi dewasa. Mungkin kita bisa menyimpulkan kita sudah menjadi dewasa ketika menyadari hal itu. Mungkin anda mengalami hal-hal seperti ketika kawan anda atau seseorang disekitar anda mengatakan bahwa anda "berbeda". Hal itu disebabkan kedewasaan yang anda alami mengubah diri anda dalam segi cara/pola pikir, cara berbicara, sikap dan tentu masih banyak lainnya. Ketika semua itu terjadi pada anda, pasti kawan anda akan merasakan perbedaan pada diri anda dan berkata bahwa anda "berbeda" atau "telah berubah".
Cara lain untuk mengetahui bahwa diri anda sudah menjadi dewasa yaitu dengan melihat sekeliling anda. Sederhana saja, mungkin kita akan merasakan hidup kita berubah. Tetapi hidup tidak benar-benar berubah seperti yang anda sangka. Hanya cara pandang anda yang lebih dewasa akan membuat hidup ini tentu akan berbeda. Ketika dahulu anda menghadapi masalah dengan lebih banyak mengeluh, kini ketika cara pandang kita sudah dewasa maka anda akan menghadapi masalah dengan tegar, sigap mencari solusi dan tentu saja sedikit mengeluh.
Kembali pada pertanyaan kawan saya tadi, "Bagaimana caranya supaya bisa menjadi dewasa?"
Seseorang akan dewasa dengan sendirinya setelah banyak mendapatkan pengalaman dari berbagai peristiwa. Entah itu dengan ditempa masalah-masalah dalam kehidupan, mengalami kehilangan seseorang, mengalami kecelakaan dan masih banyak lagi. Banyak sekali cara Tuhan untuk membuat kita menjadi dewasa. Semua itu membuat kita akan melakukan introspeksi diri. Banyak menyadari kekurangan-kekurangan kita, sehingga muncul kemauan untuk mengubah kekurangan-kekurangan itu dengan memperbaiki sikap, gaya hidup, penghargaan akan orang lain dan lain-lain.
Terakhir, sampai saat ini saya hanya bisa menyimpulkan bahwa dewasa secara kejiwaan yaitu ketika seseorang:
- bertanggung jawab;
- cara/pola pikirnya rasional;
- menjadi lebih bijak;
- dapat mengendalikan emosinya;
- dapat berempati/tidak egois;
- lebih sabar;
- lebih rendah hati;
Mungkin masih banyak lagi hal-hal lain yang belum saya tuliskan menjadi ciri-ciri seseorang yang sudah dewasa. Jika mungkin anda masih bingung dengan suatu kedewasaan walaupun setelah membaca artikel ini, tidak apa-apa.
Karena menurut saya, kedewasaan yang dirasakan setiap orang itu berbeda. Sangat unik.
Foto:
sulob.wordpress.com
Sumber:
andrianusps.blogspot.com